Advertise

Ini adalah situs Demo Untuk DPRD Pangkep. Situs ini sendiri tidak ada kaitannya dengan Lembaga DPRD Pangkep

Senin, 14 November 2011

DPRD Pangkep Tidak Setuju Penganggaran Tombolo Dilanjutkan

0 komentar
DPRD Pangkep : PADA pembahasan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2011 Pangkep, persoalan pengalokasian anggaran ke bendungan Tombolo sempat memanas di gedung parlemen. Saat itu, mayoritas fraksi di DPRD Pangkep menolak pencairan anggaran proyek Tombolo sebanyak Rp5 miliar dengan alasan belum ada hasil audit."Jika belum ada hasil audit, maka anggarannya belum boleh dicairkan. Kita ingin tahu, dana Rp 32 milyar yang telah dipakai itu, apakah sudah sesuai dengan volume pekerjaan. 

Kalau dana yang telah dikeluarkan itu tidak sesuai dengan fisiknya, maka tidak usah dilanjutkan," ujar anggota Komisi III DPRD Pangkep yang membidangi Dinas PU, Abd Rauf, kepada FAJAR, Jumat, 22Juli.Beberapa di fraksi DPRD Pangkep bahkan mendesak pemkab untuk tidak mengalokasikan anggaran ke proyek pembangunan Bendungan Tombolo. Mereka beralasan, sebelum pembahasan RAPBD 2011, sebelumnya sudah ada rekomendasi ke eksekutif agar penganggaran terhadap kedua proyek tersebut dihentikan sebelum ada hasil audit. Hasil audit diperlukan untuk mencari relevansi bendungan tersebut. 

Pemerintah kemudian dianggap lamban merespon rekomendasi DPRD Pangkep itu.Fraksi PBR, misalnya, dalam rapat pemandangan umum yang dibacakan Sudirman Kasim saat itu, ia menolak rencana pemkab memberi anggaran ke proyek Tombolo sebelum diaudit dan dipaparkan studi kelayakannya. Tujuannya, kata dia, untuk bisa dikaji bersama demi mendapatkan kejelasan besaran anggaran sesungguhnya yang dibutuhkan sampai proyek tersebut selesai.Fraksi PPP dan PKS pun demikian. 

Mereka juga menyoroti adanya anggaran dalam RAPBD 2011 utuk alokasi ke proyek tersebut. "Tombolo dimintakan lagi anggaran Rp5 miliar, padahal belum ada pemaparan prospek dan progresnya," tandas juru bicara FPKS Ardhi Arsyad.Karena persoalan tersebut, DPRD Pangkep akhirnya tidak sepenuhnya percaya jika pemkab langsung melanjutkan pembangunannya, apalagi langsung mengalokasikannya dana, tanpa ada hasil audit. Akibatnya, pengerjaan proyek tersebut hingga saat ini dihentikan. Pemkab tak ingin mengambil risiko dengan memaksakan melanjutkan pembangunannya tanpa "restu" dari dewan.

Hal sama diungkapkan Wakil Ketua DPRD Pangkep, Rizaldi Parumpa. Ia mengatakan, jika hasil audit BPKP memungkinkan dilanjutkannya pembangunan bendungan Tombolo, maka itu harus didorong agar dipercepat. Saat ini angaran Rp5 miliar yang akan dialokasikan ke proyek tersebut masih menggantung karena pemkab tak berani memaksakan diri mengerjakannya sebelum hasil audit muncul."Kalau memang layak dilanjutkan, maka anggarannya harus dipercepat karena proyek itu merupakan implementasi dan berkorelasi dengan RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah, red). 

Memang saya termasuk memboikot anggarannya dulu sebelum ada ekspose dari Dinas PU," ujar Ketua PPP Pangkep tersebut.Rizaldi menyayangkan jika proyek tersebut harus dihentikan sementara puluhan milyar rupiah anggaran telah tertelan di sana untuk pembangunan bendungan induk dan jaringannya. Jika dihentikan, tandasnya, maka anggaran yang telah dialokasikan ke sana selama empat tahun terakhir, akan terbuang sia-sia. 

Sementara jika anggaran sebanyak itu dipakai untuk membangun insfrastruktur desa, maka tentu saja hal itu akan lebih bermanfaat.Ketua DPRD Pangkep, M Yunus Kadir, mengatakan, bendungan Tombolo sebelum dilanjutkan penganggarannya harus diperiksa dulu. Hal itu, kata dia,berfungsi untuk mempertegas, sejauh mana pengerjaan yang telah dilakukan selama ini. Dengan begitu, ketika telah dilanjutkan, maka sudah ada pegangan atas penggunaan anggaran sebelumnya."Itu justru harus diperiksa (maksudnya diaudit, red) dulu. Kalau tidak, bahaya itu yang di belakang (pihak yang menangani kelanjutan proyek tersebut, red)," tandas Yunus.
Read more...

Ketua DPRD Pangkep Tutup Usia

0 komentar
DPRD Pangkep : Ketua DPRD Pangkep H M Yunus Kadir tutup usia, Sabtu (17/9/2011) sekitar pukul 19.00 wita di RS Hikmah, Makassar. Yunus menderita penyakit jantung setelah empat hari dirawat di rumah sakit.

Yunus meninggalkan sembilan anak dan 17 cucu. Sementara istrinya sendiri telah meninggal 17 tahun lalu. Jenazah disemayamkan di rumah duka, rumah jabatan Ketua DPRD Pangkep Jl Andi Burhanuddin Kabupaten Pangkep, Minggu (18/9/2011). Siang ini akan di salatkan di Masjid Agung, Pangkep dan di kuburkan di Pekuburan keluarga di Kelurahan Segeri Kecamatan Segeri, Pangkep.(tribun-timur.com)

Editor : Mauliana_Noor
Sumber : Tribun Timur
Read more...

Sungai dan Jembatan Pangkep

0 komentar





Sumber Gambar : Mawardi Mustafa >>> http://www.bloggerbodoh.com
Read more...

Tentang Efisiensi Anggaran

0 komentar
DPRD Pangkep : Rancangan Anggaran Belanja Pendapatan daerah (RAPBD) Perubahan tahun 2011, diserahkan Bupati Pangkep ke DPRD untuk dibahas, Rabu, 5 Oktober. Diperkirakan, terjadi surplus anggaran sebesar Rp7 miliar.

Hal itu disampaikan Bupati Pangkep, Syamsuddin Hamid saat siding paripurna DPRD Pangkep, kemarin. Ia merincikan, pendapatan direncanakan Rp704 miliar dari anggaran pokok sebelumnya Rp665 miliar atau bertambah Rp39 miliar.

Begitu pun pada sektor pembelanjaan yang direncanakan Rp697 miliar dari anggaran pokok Rp643 miliar atau bertambah Rp53 miliar. "Dari selisih tersebut, RAPBD diperkirakan surplus Rp7 miliar," ucapnya.

Rapat yang dipimpin Plt Ketua DPRD Pangkep, Ir Rizaldi Parumpa dihadiri sebanyak 33 anggota DPRD, muspida dan para pimpinan SKPD.

Selain mengagendakan penyerahan RAPBD-Perubahan, juga dibahas ranperda tentang luas dan cakupan wilayah administrasi Kabupaten Pangkep yang telah selesai pengukurannya oleh Tim Kemendagri dan Bakorstanal. Selain itu, agenda ranperda pengelolaan lingkungan hidup yang merupakan inisiatif DPRD. Begitu pun dengan pembahasan usulan pemberhentian ketua DPRD Pangkep yang telah meninggal dunia.

Anggota DPRD, Ir Amir Amin mengharapkan agar perubahan anggaran yang dilakukan pemkab dapat digunakan dengan efisien dan lebih baik, serta mematuhi aturan yang ada. Begitu pun dengan agenda lainnya yang bakal dibahas.

"Sekarang ini pengelolaan lingkungan hidup harus lebih baik, agar tidak terjadi lagi kerusakan lingkungan yang dapat mengakibatkan bencana alam,” tegasnya.

Khusus untuk pengukuran luas wilayah administratif Pangkep, memang diperlukan karena Pangkep mempunyai wilayah selain daratan, pegunungan juga jejeran pulau yang jumlahnya mencapai 117 pulau. Hal itu, sangat dibutuhkan agar, Pangkep dengan data luas wilayah yang akurat dapat menjadikan bahan untuk perencanaan pembangunan di masa mendatang.(fajar online)
Read more...

Abdul Rahim dilantik menjadi Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Pangkep

0 komentar
DPRD Pangkep : Sepuluh pejabat eselon II, lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati Pangkep, Syamsuddin A Hamid.

Acara pelantikan berlangsung di lantai II kantor bupati, Kamis (23/6). Sepuluh pejabat yang dilantik tersebut, diantaranya Abdul Rahim, Harmin, Mohammad Ridwan, Andi Nadir Ratu, Syafei Yasin, Andi Muliati Halid, Hasmawaty Saadoeddien, Makhmud, Surya Darma Anis, dan Harun Bambang.

Abdul Rahim dilantik menjadi Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Pangkep, sebelumnya Abdul Rahim menjabat Kepala Bagian (Kabag) Risalah dan Persidangan Sekretariat DPRD.
Harmin yang sebelumnya menjabat Kabag Organisasi dan Tatalaksana (Ortala) Sekretariat Daerah (Setda) Pangkep, dilantik sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD).

Mohammad Ridwan, dilantik menjadi Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora). Sebelumnya, Ridwan menjabat staf di bagian Ortala. Andi Nadir Ratu dilantik sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, beralih dari jabatan sebelumnya, yakni Kadis Dikpora. Syafei Yasin dilantik jadi Kepala Badan Penanggulangan Bencana.

Andi Muliati dilantik jadi Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan (BPP). Hasmawaty dilantik sebagai staf ahli bidan Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Makhmud menjabat Staf alhi bidang pembangunan. Selanjutnya, Surya Darma, menjabat Kadis Kehutanan dan Perkebunan. Terakhir, Harun Bambang dilantik jadi Staf ahli bidang Ekonomi dan Keuangan.

Bupati Pangkep, Syamsuddin A Hamid dalam sambutannya mengatakan, mutasi pejabat merupakan upaya untuk menciptakan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Agar, masyarakat dapat melihat bukti kinerja Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) selama setahun menjabat.

Resource : UPEKS--
Read more...

Rizaldi Menjabat Plt Ketua DPRD Pangkep

0 komentar
DPRD Pangkep : Wakil Ketua I DPRD Pangkep, Rizaldi Parumpa, menjadi sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua DPRD. Keputusan itu diambil dalam rapat internal dewan dengan agenda menetapkan pelaksana tugas Ketua DPRD pasca meninggalnya, Muhammad Yunus Kadir.

"Sebenarnya, DPRD Pangkep memiliki dua wakil, yakni, saya sebagai wakil ketua I dan Wakil ketua II, Pak Saifuddin. Tapi, pak Saifuddin dan teman-teman sepakat, saya yang ditunjuk sebagai melaksanakan tugas ketua DPRD,” kata Rizaldi, Selasa, 20 September.

Kesepakatan tersebut, lanjut dia, dilakukan berdasarkan Undang-undang Susduk nomor 27 Tahun 2009 tentang kedudukan MPR, DPR, DPD, DPRD Kabupaten/kota dan Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2009.

"Kesepakatan ini juga dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku," jelas legislator asal PPP, ini.

Tidak hanya itu, dalam rapat tersebut juga dibahas masalah kehadiran anggota dewan dalam mengikuti rapat yang dijadwalkan badan musyawarah. "Kalau ada anggota dewan yang tidak mengikuti rapat sebanyak tiga kali, maka diberi sanksi teguran melalui Badan Kehormatan. Jika tidak diindahkan, BK akan menyurat ke Partainya," ungkap Rizaldi.

Sementara itu, Ketua DPD II Golkar Pangkep, Syamsuddin Hamid berharap, penetapan Ketua DPRD nantinya, berdasarkan mekanisme. Ia mengatakan walau partainya mendominasi kursi di dewan, yakni delapan kursi, Syamsuddin sama sekali tidak ngotot bahwa ketua DPRD nantinya harus dari Golkar. Meski demikian Syamsuddin akan tetap mempertimbangkan aspirasi dari partainya.

"Sebenarnya terlalu dini berbicara PAW. Tapi saya katakan siapapun memimpin DPRD, tujuannya untuk membangun Pangkep. Saya tidak keberatan meski bukan dari Golkar,” ujarnya.

Setelah meninggalnya Ketua DPRD Pangkep, saat ini, dua korsi Partai Golkar di dewan, kosong. Satu kursi yang kosong sebelumnya adalah, kursi yang ditinggalkan Syamsuddin Hamid setelah terpilih menjadi bupati Pangkep. (dya/ars)
Read more...

Kunjungan Kerja DPRD Pangkep Ke Lutim

0 komentar
DPRD Pangkep : Sebanyak 12 orang dari Komisi II DPRD Kabupaten Pangkep, bertandang ke Lutim dalama rangka sharing gagasan tentang kawasan minapolitan yang telah sekian tahun dijalankan di Lutim. Agenda kunjungan kerja (kunker) yang diterima langsung oleh Wakil Bupati Lutim Ir. H. M. Thoriq Husler dan Wakil Ketua DPRD Lutim M. Siddik BM, SH, di ruang rapat Kantor Bupati Lutim, Kamis (10/3), menilik beberapa keidentikan antara Lutim dan Pangkep dalam upaya pengembangan kawasan perikanan dan kelautannya.

Dalam sambutannya hari itu, Husler menyampaikan amat mengapresiasi kunjungan sejumlah anggota DPRD Pangkep itu, Ia menilai, bahwa konsep tentang minapolitan sedianya juga mencakup pembangunan kawasan untuk melapangkan dan memberi kemudahan bagi level menengah di masyarakat dalam menggiatkan sentra ekonominya.

“Sebenarnya, intinya bagaimana membangun infrastruktur pedesaan. Program minapolitan itu merupakan program dari pusat. Saat kami mencoba melobi ke Jakarta, di bulan Nopember 2007, kita memang sudah membawa masterplan lokasi untuk pembangunan kawasan,” tandas Husler.

Ia mencontohkan, pembangunan jalan tani untuk kemudahan alur transportasi misalnya, memiliki relasi yang erat untuk memacu lebih giat pertumbuhan sentra-sentra ekonomi warga. Dengan begitu, pembangunan kawasan tidak berjalan timpang, namun berada dalam alur terencana yang juga memikirkan kemudahan akses dalam pemasaran.

Selain itu, sejak tahun 2004 Lutim memang telah terfokus pada pertanian dalam arti luas, termasuk untuk potensi perikanan dan kehutanan dalam masterplan pembangunannya. Sehingga, minapolitan dapat dipandang sebagai satu bagian integral dalam strategi pengembangan kawasan ekonomi di Lutim. “Hingga saat ini, dari 117,4 km panjang garis pantai di Lutim, itu juga masih menjadi potensi berharga yang dapat dioptimalkan dalam waktu ke depan,” tambah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lutim Ir. Zakaria Bakri.

Salah satu komoditi yang sedang tren di Lutim, ungkap Zakaria, yakni pertanian rumput laut oleh masyarakat yang berada di sepanjang pesisir pantai Lutim. Komoditi ini terbilang amat menggiurkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah, dan telah menjadi komoditi prioritas untuk terus digenjot pengelolaannya.

Bahkan, pihak DKP menargetkan, bahwa hingga tahun 2012 mendatang, Lutim telah mampu membuat terobosan di Sulsel untuk pengembangan rumput lautnya. “Tahun 2010 kemarin, kita sudah memproduksi sekitar 120 ton, itu merupakan kerjasama pemda dan sharing dana dari PT. INCO. Yang dibutuhkan sebenarnya hanya mengupayakan kestabilan harga. Bila ini mungkin, maka saya menargetkan di tahun 2012 mendatang kita sudah bisa menghasilkan rumput laut hingga 3 ribu ton per bulan,” pungkas mantan Ketua Panwaslu Pangkep tersebut.

Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Pangkep A. Ilham Zainuddin, ST menuturkan, meski daerahnya merupakan kabupaten yang lebih tua dari Lutim, namun inovasi Lutim selama ini dalam mewujudkan kawasan minopolitan dapat dipandang berhasil dan terencana dengan baik.

“Bisa dibilang ini sebenarnya kami yang tua berguru pada yang muda. Tapi, kami memang melihat ada banyak inovasi Lutim dalam pengembangan kawasannya selama ini. Antara lain yang kami sempat ketahui, itu mengenai pengembangan kawasan minapolitan, dan yang lain berkaitan dengan perda RTRW Lutim, itu jadi yang pertama di Sulsel,” tandasnya.

Sejauh ini, hal yang sama tengah digodok oleh pemerintah dan pihak DPRD Kabupaten Pangkep, untuk menyusun rencana sistematis tentang pengembangan kawasan minapolitan di daerah kepulauan tersebut. Sebagai daerah yang sama-sama memiliki garis pantai yang panjang, pertumbuhan ekonomi perikanan dan kelautan Pangkep memiliki potensi yang amat besar untuk dikembangkan.

“Hanya saja, kami memang belum memiliki rencana yang terarah untuk memaksimalkan potensi pulau-pulau di kabupaten Pangkep, yang kalau dihitung-hitung, itu malah ada kurang lebih 115 pulau, dan 80 diantaranya adalah pulau berpenghuni,” tandas Ilham.

Mengenai perda RTRW Lutim yang jadi tercepat di Sulsel, Siddik menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan bentuk sinergitas antara SKPD dan DPRD. Malah, perda tersebut tidak dapat dikatakan sebagai yang tercepat, karena amat lamanya masa tenggang yang dibutuhkan hingga pengesahannya.

“Itu sudah 2007 lalu, DPRD Lutim telah menggodok perda tersebut. Hanya saja, karena Sulsel waktu itu tidak mau didahului penyusunan perda RTRW-nya, kami terpaksa menunda beberapa lama. Namun, hal ini bisa tercapai, tak lain karena adanya kerjasama dan sikap yang pro-aktif yang ditunjukkan oleh SKPD, sehingga perda ini bisa cepat diselesaikan,” tandas Siddik. (aa-hms/hr-hms).
Read more...
 
DPRD Pangkep © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here